22 Feb 2013
Wanita di atas usia 27 tahun yang belum menikah di China disebut perempuan sisa oleh negara dalam enam tahun terakhir.
Sensus terakhir di Cina menunjukkan sekitar satu dari lima wanita berusia 25-29 tahun belum menikah.
Web pemerintah untuk kelompok Federasi Perempuan Cina juga menyebut wanita yang belum menikah di atas 27 tahun sebagai sisa.
Sebutan di Web Federasi Perempuan itu kemudian dicabut setelah sejumlah wanita mengajukan keluhan.
Sebutan sheng-nu atau perempuan sisa dimulai pada tahun 2007, tahun yang sama saat pemerintah memperingatkan tidak imbangnya jumlah wanita dan laki-laki kerana pengguran akibat undang-undang satu anak.
"Sejak tahun 2007, media pemerintah secara agresif menggunakan istilah ini dalam survei, berita, kolom, karton, dan foto untuk memberikan stigma wanita berpendidikan di atas 27 tahun atau 30 yang masih sendiri," kata Leta Hong-Fincher, seorang warga Amerika yang tengah mengambil gelar doktor di Universitas Tsinghua, di Beijing.
Lebih banyak pria
Huang Yuanyuan, seorang perempuan yang akan menginjak usia 29 tahun dan bekerja di stasiun radio di Beijing, menyatakan khawatir dan menghadapi tekanan untuk menikah.
"Menakutkan..saya khawatir...Saya masih sendiri, tidak punya pacar. Saya menghadapi tekanan besar untuk menikah," kata Huang.
Huang -lulusan S2 salah satu universitas terkenal di Cina- telah memiliki rumah sendiri.
Namun sebutan sheng nu baginya tetap menyakitkan.
Jumlah pria yang belum menikah pada usia di atas 27 tahun sebenarnya lebih tinggi, namun tampaknya tidak menjadi masalah karena pria Cina cenderung untuk menikah dengan perempuan yang lebih muda.
Data pada biro statistik Cina menunjukkan pria yang berusia di bawah 30 tahun, lebih banyak 20 juta jiwa dibandingkan perempuan pada usia itu.
| Sumber: BBC Indonesia
Posting Komentar